Selama 4 miliar tahun lebih, Bulan mengorbit Bumi. Namun, belakangan,
satelit planet manusia itu ternyata tak sendirian. Muncul objek
misterius, yang bertindak sebagai 'bulan kedua'. Apakah itu? Ternyata
itu adalah Asteroid 2014 OL339.
Batu angkasa selebar 150 meter tersebut membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk mengorbit matahari. Jaraknya dengan Bumi cukup dekat sehingga terlihat sebagai satelitnya.
Asteroid tersebut adalah kuasi-satelit Bumi terbaru -- batu angkasa yang mengorbit Matahari namun cukup dekat dengan planet manusia sehingga terlihat seperti pengikutnya.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (3/10/2014), objek aneh tersebut ditemukan pada 29 Juli 2014 oleh astronom Farid Char dari Chilean University of Antofagasta.
"Asteroid tersebut nongkrong di dekat Bumi sekitar 775 tahun. Batu angkasa itu akan terus melakukannya selama 165 tahun ke depan," kata Carlos dam Raul de la Fuente Marcos dari Complutense University of Madrid, Spanyol, seperti dimuat situs sains NewScientist.
Asteroid tersebut memiliki orbit elips. Ia membutuhkan waktu 364,92 hari untuk mengelilingi Matahari. Itu berarti 2014 OL339 dan Bumi berada dalam 'orbit yang resonan'.
Kondisi itu terjadi ketika dua objek yang mengorbit memberikan pengaruh gravitasi satu sama lain karena orbitnya yang terkait erat.
Misalnya, Pluto dan Neptunus berada dalam resonansi orbital 2:3. Artinya, setiap 2 kali Pluto mengelilingi Matahari, Neptunus menempuh 3 perjalanan sekitar bintang tersebut.
Asteroid 2014 OL339 mengorbit Matahari dalam jangka waktu yang sama dengan Bumi. Namun, gravitasi planet kita mempengaruhi gerakannya. Seperti orang dewasa mendorong anak di ayunan
Dilihat menggunakan teleskop canggih dari Bumi, 2014 OL339 tampak seolah-olah mengorbit sekitar planet kita, relatif bergerak mundur terhadap bintang-bintang.
Sejumlah batu angkasa lainnya pernah masuk ke orbit yang membuat mereka terlihat seolah-olah mengitari bumi.
Seperti halnya 2014 OL339, beberapa dari mereka membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk mengitari Matahari, dalam orbit elips. Demikian menurut Phil Plait, yang menulis di blog Bad Astronomy.
Yang paling terkenal adalah 3753 Cruithne, asteroid sepanjang 5 kilometer yang ditemukan pada 1986 -- dan baru pada 1997 para ilmuwan mengungkap rutenya yang tak biasa.
Planet kita juga memiliki sejumlah 'minimoon' -- bulan mini -- yang sesungguhnya adalah asteroid-asteroid kecil yang terhisap tarikan gravitasi Bumi dan akhirnya mengorbit ke planet manusia, meski dalam jangka waktu lebih pendek. Beberapa bulan hingga setahun.
Para ilmuan berharap suatu hari bisa 'menangkap' kuasi-satelit yang mungkin mengandung sampel berharga, berupa material yang sebagian besar tidak berubah sejak awal kelahiran Tata Surya 4,6 miliar tahun lalu.
Pada tahun 2012, sebuah tim yang dipimpin University of Hawaii di Manoa mengkalkukasi kemungkinan bahwa pada waktu tertentu Bumi memiliki lebih dari satu bulan atau satelit.
Mereka menggunakan superkomputer untuk mensimulasikan lintasan 10 juta asteroid yang melewati Bumi. Kesimpulan yang mereka hasilkan, di saat tertentu, setidaknya 1 asteroid dengan diameter minimal satu meter yang mengorbit Bumi.
Batu angkasa selebar 150 meter tersebut membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk mengorbit matahari. Jaraknya dengan Bumi cukup dekat sehingga terlihat sebagai satelitnya.
Asteroid tersebut adalah kuasi-satelit Bumi terbaru -- batu angkasa yang mengorbit Matahari namun cukup dekat dengan planet manusia sehingga terlihat seperti pengikutnya.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (3/10/2014), objek aneh tersebut ditemukan pada 29 Juli 2014 oleh astronom Farid Char dari Chilean University of Antofagasta.
"Asteroid tersebut nongkrong di dekat Bumi sekitar 775 tahun. Batu angkasa itu akan terus melakukannya selama 165 tahun ke depan," kata Carlos dam Raul de la Fuente Marcos dari Complutense University of Madrid, Spanyol, seperti dimuat situs sains NewScientist.
Asteroid tersebut memiliki orbit elips. Ia membutuhkan waktu 364,92 hari untuk mengelilingi Matahari. Itu berarti 2014 OL339 dan Bumi berada dalam 'orbit yang resonan'.
Kondisi itu terjadi ketika dua objek yang mengorbit memberikan pengaruh gravitasi satu sama lain karena orbitnya yang terkait erat.
Misalnya, Pluto dan Neptunus berada dalam resonansi orbital 2:3. Artinya, setiap 2 kali Pluto mengelilingi Matahari, Neptunus menempuh 3 perjalanan sekitar bintang tersebut.
Asteroid 2014 OL339 mengorbit Matahari dalam jangka waktu yang sama dengan Bumi. Namun, gravitasi planet kita mempengaruhi gerakannya. Seperti orang dewasa mendorong anak di ayunan
Dilihat menggunakan teleskop canggih dari Bumi, 2014 OL339 tampak seolah-olah mengorbit sekitar planet kita, relatif bergerak mundur terhadap bintang-bintang.
Sejumlah batu angkasa lainnya pernah masuk ke orbit yang membuat mereka terlihat seolah-olah mengitari bumi.
Seperti halnya 2014 OL339, beberapa dari mereka membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk mengitari Matahari, dalam orbit elips. Demikian menurut Phil Plait, yang menulis di blog Bad Astronomy.
Yang paling terkenal adalah 3753 Cruithne, asteroid sepanjang 5 kilometer yang ditemukan pada 1986 -- dan baru pada 1997 para ilmuwan mengungkap rutenya yang tak biasa.
Planet kita juga memiliki sejumlah 'minimoon' -- bulan mini -- yang sesungguhnya adalah asteroid-asteroid kecil yang terhisap tarikan gravitasi Bumi dan akhirnya mengorbit ke planet manusia, meski dalam jangka waktu lebih pendek. Beberapa bulan hingga setahun.
Para ilmuan berharap suatu hari bisa 'menangkap' kuasi-satelit yang mungkin mengandung sampel berharga, berupa material yang sebagian besar tidak berubah sejak awal kelahiran Tata Surya 4,6 miliar tahun lalu.
Pada tahun 2012, sebuah tim yang dipimpin University of Hawaii di Manoa mengkalkukasi kemungkinan bahwa pada waktu tertentu Bumi memiliki lebih dari satu bulan atau satelit.
Mereka menggunakan superkomputer untuk mensimulasikan lintasan 10 juta asteroid yang melewati Bumi. Kesimpulan yang mereka hasilkan, di saat tertentu, setidaknya 1 asteroid dengan diameter minimal satu meter yang mengorbit Bumi.